Laman

Minggu, 29 Maret 2015

Mewujudkan Poros Maritim Indonesia



     (TEMPO.CO) Presiden Joko Widodo menegaskan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar, hari ini, 13 November 2014.

"Sebagai negara maritim, Indonesia harus menegaskan diri sebagai poros maritim dunia, sebagai kekuatan yang berada di antara dua samudra, Lautan Hindia dan Samudra Pasifik," kata Jokowi di Nay Pyi Taw, Kamis, 13 November 2014.

Penegasan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menyatakan pandangan Indonesia dalam KTT Asia Timur. Indonesia secara geografis dan geopolitik memang dirasa tepat mencanangkan diri sebagai poros maritim dunia. Indonesia berada di jalur pelayaran dunia yang menghubungkan benua australia dan benua asia serta menghubungkan samudra hindia dan samudra pasifik. Untuk mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia, setidaknya ada tiga pilar yang diagendakan dalam pembangunan


sumber : wikandatu.com
  • Membangun kembali budaya maritim Indonesia

Indonesia dahulu kala merupakan kerajaan besar yang terkenal di bidang maritimnya. Kerjaan Sriwijaya misalnya yang berada di Sumatera Selatan terkenal dengan armada maritimnya yang kuat dan disegani kerajaan lain. Sehingga pada saat itu Sriwijaya bisa mencapai puncak kejayaannya di bidang maritim. Bahkan budaya maritim juga telah ditanamkan semenjak anak-anak dengan lagu bahwa nenek moyangku seorang pelaut. Kebanggaan Indonesia tentang budaya maritimnya perlu dibangun kembali karena sebagai negara kepulauan, Indonesia harus menyadari bahwa identitas, kemakmuran dan masa depan Indonesia ditentukan oleh pengelolaan samudra.

sumber : nelayan-acehkita.com


  • Menjaga dan Mengelola Sumber Daya Laut

Indonesia memiiki sumber daya laut yang beragam, baik itu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati contohnya adalah ikan dan terumbu karang. Sementara sumber daya alam non hayati contohnya adalah mineral dan minyak bumi. Kekayaan sumber daya alam ini seakan menjadi gula yang diminati oleh semut, banyak negara lain yang masuk wilayah Indonesia tanpa izin dan melakukan eksploitasi sumber daya alam. Agar bisa mewujudkan mimpi sebagai poros maritim dunia Indonesia harus mampu mengelola dan menjaga SDA nya agar nantinya bisa digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

sumber : travelpapua.blogspot.com


  •   Memprioritaskan pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim
Wacana Indonesia untuk membangun tol laut yang menghubungkan pulau-pulau nya harus terealisasi untuk bisa menjadi poros maritim dunia. Tol laut bukan merupakan jalan tol yang dibangun di atas laut, tetapi tol laut adalah jalur pelayaran langsung yang dibangun secara berkelanjutan dan menggunakan kapal bermuatan besar sehingga komoditas yang diangkut bisa banyak. Untuk itu perlu dibangun sentral industri di seluruh Indonesia terutama yang dilewati jalur tol laut, sehingga kapal menjadi bermuatan terus menerus dan tidak membuat rugi. Misalnya kapal mengirimkan semen ke Papua, apabila dari Papua tidak ada yang diangkut kembali maka kapal akan menjadi rugi dan menaikkan ongkos transportasi. Hal itu salah satu penyebab harga kebutuhan di wilayah-wilayah tersebut menjadi tinggi.

Minggu, 22 Maret 2015

Potensi Sumber Daya Pesisir Non Hayati Indonesia



Indonesia adalah negara yang dikaruniai sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari daratan, pegunungan hingga lautnya. Pesisir Indonesia juga termasuk wilayah yang memiliki sumber daya alam melimpah. Baik itu sumber daya pesisir Hayati dan Non Hayati.  Sumber daya pesisir hayati merupakan sumber daya yang terdiri dari makhluk hidup seperti ikan, terumbu karang dan hutan bakau. Sedangkan sumber daya pesisir non hayati adalah sumber daya yang terdiri dari makhluk yang tidak hidup.
Sumber Daya Pesisir Non Hayati dapat berupa :

  •  Pantai
  •  Pulau-Pulau Kecil
  •  Ombak
  •  Arus
  • Angin
  • Bahan Tambang

Sumber daya hayati dapat diproses oleh manusia untuk memberikan nilai lebih pada sumber daya tersebut. Misalnya sumber daya pantai, apabila tidak dikelola dengan baik dan terbengkalai maka manfaat pantai tidak dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar. Namun apabila dimanfaatkan lebih jauh dan dikelola dengan baik dapat dijadikan potensi pariwisata yang akan mendatangkan turis serta membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat.

Selain itu, pemanfaatan sumber daya hayati juga dapat dilakukan dalam sektor energi. Seperti sumber daya ombak dapat dijadikan sumber energi terbarukan. Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Sesungguhnya ombak merupakan sumber energi yang cukup besar namun untuk memanfaatkan energinya cenderung sulit sehingga jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Ombak yang ada di dunia masih sangat sedikit. Beberapa perusahaan yang mengembangkan PLTO versi komersial di dunia antara lain Wavegen dari Inggris dengan kapasitas 500 kW serta Energetech dari Australia dengan kapasitas 2 MW.

Selain ombak arus laut juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Prinsip kerjanya hampir sama dengan kincir angin di darat yang sudah dimanfaatkan oleh negara Belanda. Pergerakan arus laut akan memutar kipas yang sudah ditanam di dasar laut, kipas yang berputar akan memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh arus laut bahkan lebih besar dibandingkan energi yang dihasilkan oleh angin. Namun kekurangan dari energi arus laut ini adalah output energinya yang tidak stabil tergantung interaksi bumi, bulan dan matahari. Pada saat pasang purnama arus laut akan deras sementara pada pasang perbani arus laut akan berkurang hingga setengahnya.

sumber : beritaenak.file.wordpress


Selain itu pesisir juga menyimpan potensi bahan tambang, contohnya adalah penambangan pasir besi di Kulonprogo. Pasir besi sendiri digunakan sebagai bahan baku industri baja dan industri pembuatan semen. Sehingga penambangan pasir besi banyak dijumpai di Indonesia terutama selatan pulau Jawa dan Pulau NTT.

sumber : vedcmalang.com


Pemanfaatan sumber daya non hayati daerah pesisir memang beragam sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Namun jangan sampai pemanfaatan sumber daya tersebut berlangsung tidak seimbang dengan kelestarian lingkungan. Perlu dilakukan pemanfaatan yang seimbang sehingga diharapkan manfaat dari sumber daya tersebut dapat dirasakan dan juga kelestarian lingkungan di sekitarnya tidak terganggu.


Minggu, 15 Maret 2015

Karakteristik Ekosistem Air Hitam Laut di Provinsi Jambi



Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG), Indonesia memiliki panjang garis pantai sejauh 99.093 kilometer. Garis pantai yang sangat panjang tersebut memiliki karakteristik ekosistem yang berbeda-beda. Salah satu jenis ekosistem yang paling dikenal adalah ekosistem terumbu karang, karena selain indah juga dapat dijadikan objek wisata yang digemari. Namun, selain ekosistem terumbu karang ada beberapa jenis ekosistem lain seperti hutan mangrove, padang lamun, dan estuaria. Pada tulisan ini saya akan menjelaskan mengenai karakteristik pesisir pantai Air Hitam Laut di pantai timur sumatera tepatnya timur provinsi Jambi.

Karakteristik Ekosistem Pantai Air Hitam Laut

Pantai Air hitam Laut terletak di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi yang merupakan salah satu pintu masuk kawasan Taman Nasional Berbak. Pantai ini memiliki jenis ekosistem hutan mangrove dengan ciri-ciri berlumpur dan dipengaruhi oleh pasang surut. Flora yang tumbuh di wilayah ini bermacam-macam terdiri dari pohon yang tingginya dapa mencapai 30 meter. Pesisir ini memiliki jenis topografi yang landai dan sebagian besar berupa rawa pasang surut.  Pantai di daerah ini berwarna hitam dan tidak memiliki pasir seperti pantai-pantai di selatan jawa ataupun di pulau Bali. Hal ini disebabkan karena pantai ini terdiri dari endapan lumpur-lumpur sungai yang menyebabkan pantai ini berwarna kehitaman sesuai dengan namanya. Pantai air hitam laut sendiri berjenis pantai landai akibat tidak adanya proses endogen geologi seperti pengangkatan atau vulkansime dalam pembentukannya. Pantai landai terbentuk akibat proses eksogen cuaca dan hidrologi.

sumber : desaairhitamlaut.blogspot.com


Peran Pantai Air Hitam Laut dalam Kehidupan Masyarakat

Peran pantai air hitam laut dan ekosistem sekitarnya sangat penting untuk lingkungan antara lain melindungi pantai dari erosi serta abrasi pantai. Selain itu hutan bakau juga dapat menjadi habitat bagi hewan-hewan liar seperti ikan, udang, kepiting, burung, dll serta menyerap CO2 dari udara. Pantai air hitam laut juga dijadikan sebagai obyek penelitian ekosistem hutan mangrove, habitat burung air dan burung migran serta satwa lainnya.
Selain manfaat bagi lingkungan, pantai air hitam laut memiliki manfaat bagi masyarakat dari segi budaya. Setiap hari Rabu terakhir pada bulan Safar kalender hijriyah diadakan acara yang cukup terkenal di masyarakat pantai timur Jambi yaitu mandi safar. Acara ini diikuti berbagai lapisan masyarakat baik dari dalam maupun luar daerah. Mandi safar adalah tradisi ritual tahunan warisan nenek moyang untuk meminta kepada sang Maha Kuasa agar terhindar darei bahaya,penyakt dan mensucikan diri dari dosa dengan menceburkan diri kelaut. Tidak hanya masyarakat biasa namun juga pejabat daerah ikut serta dalam acara tahunan ini. 

sumber : tanjabtimkab.go.id

Keberadaan pantai Air Hitam Laut sebagai salah satu pesisir hutan mangrove telah memberikan banyak manfaat. Selain manfaat bagis flora dan fauna penghuni hutan mangrove, manfaat juga dirasakan oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi upacara budaya mandi safar. Oleh karenanya, sudah seharusnya kelestarian dari pantai Air Hitam dijaga agar keindahan dan manfaat yang saat ini dirasakan dapat terus dirasakan manfaatnya di masa depan.

Sabtu, 07 Maret 2015

Mewujudkan Mimpi Menjadi Poros Maritim Dunia



Indonesia di masa lalu merupakan negara yang besar dan disegani di bidang maritimnya. Sejarah mencatat salah satu kerajaan di Indonesia yaitu Kerajaan Sriwijaya berjaya di bidang maritim pada abad-8 sampai abad-10. Dibuktikan dengan ditaklukkan beberapa wilayah di Indonesia dan juga wilayah di asia tenggara seperti Thailand Selatan hingga Kamboja. Hal ini didukung dengan posisi Indonesia yang berada pada jalur pelayaran dunia dan menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Maritim berperan besar dalam pembangunan dan perkembangan di Indonesia karena sebagian besar wilayahnya terpisah oleh lautan sehingga Indonesia dipaksa untuk mengirimkan logistik dan seluruh kebutuhannya  lewat laut. Posisi geografis yang strategis ini dibuktikan dengan data bahwa 45 persen dari barang yang didagangkan di dunia diangkut melalui laut Indonesia (UNCTAD 2010).

Ada cita-cita yang timbul untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, namun untuk mewujudkan cita-cita tersebut Indonesia harus terlebih dahulu menjadi negara maritim. Hingga saat ini Indonesia bukan merupakan negara maritim secara ilmiah karena sebagian besar penduduknya tidak terpengaruh secara langsung oleh proses yang terjadi di lautan. Impian serupa pernah disampaikan Bung Karno bahwa bangsa yang kuat dan sejahtera harus menjadi bangsa bahari. 

Untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh pemerinatah. Membangun infrakstruktur pendukung seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan kelas Internasional yang dapat disinggahi kapal-kapal besar. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di seluruh bidang dewasa ini telah menciptakan suatu moda transportasi laut yang berbeda dari sebelumnya. Apabila kapal pada zaman dahulu hanya terbuat dari kayu dalam ukuran relatif kecil, sekarang dapat dibuat kapal-kapal besar yang mampu mengangkut barang-barang yang lebih banyak. Kapal-kapal yang besar tentu memerlukan pelabuhan yang sesuai untuk bersandar, Indonesia harus mulai membangun pelabuhan-pelabuhan seperti itu terutama di sepanjang ALKI yang menjadi alur lalu lintas resmi kapal yang melalui lautan Indonesia. Dengan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Internasional di Indonesia akan memudahkan pengiriman barang kedalam dan keluar dalam jumlah yang banyak sehingga meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. Seiring bertambahnya kapal yang masuk dan bersandar di pelabuhan-pelabuhan Indonesia juga akan menambah devisa negara.

sumber : gresik.co

Selain itu dibutuhkan pengelolaan SDA di lautan yang terpadu dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Indonesia memiliki potensi perikanan yang cukup besar, pemerintah bisa mendukung nelayan-nelayan kita dengan bantuan kapal atau subsidi bahan bakar untuk nelayan. Kesejahteraan nelayan juga perlu diperhatikan, karena sekarang ini terjadi ketidaksesuaian harga komoditi perikanan di tingkat nelayan dengan harga pasar. Restoran-restoran seafood kelas dunia menjual produk laut dengan harga selangit namun nelayan yang merupakan orang yang berjuang untuk menghidangkan makanan tersebut di meja makan masih hidup sederhana. Harus bisa dipastikan bahwa yang menikmati kekayaan perikanan yang sedemikian besar adalah bangsa Indonesia sendiri melalui nelayan-nelayan Indonesia. Bukan tengkulak-tengkulah bermodal besar ataupun nelayan-nelayan asing yang mencuri ikan di Indonesia. 
sumber : waspada.com
Oleh karena itu dengan berbagai macam potensi yang kita miliki sebagai bangsa sudah seharusnya Indonesia diakui oleh dunia sebagai negara maritim dan mengukuhkan diri sebagai poros maritim dunia. Pemerintah sebagai pemegang kepentingan dan pembuat kebijakan semestinya dapat mengatasi hambatan-hambatan yang menunggu Indonesia di depan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita segenap bangsa. Kebijakan yang diambil juga harus melibatkan masyarakat sebagai bagian dari kebijakan tersebut terutama masyarakat lokal yang memahami kondisi dan situasi daerahnya. Denga diikutsertakannya peran masyarakat dalam membuat kebijakan mengenai maritim diharapkan masyarakat merasa diberikan tanggung jawab moral yang sama sehingga turut serta mendukung pemerintah dalam melaksanakan kebijakan tersebut untuk kemajuan sektor maritim Indonesia dan mimpi Indonesia menjadi poros maritim dunia bisa terwujud segera.