Laman

Sabtu, 07 Maret 2015

Mewujudkan Mimpi Menjadi Poros Maritim Dunia



Indonesia di masa lalu merupakan negara yang besar dan disegani di bidang maritimnya. Sejarah mencatat salah satu kerajaan di Indonesia yaitu Kerajaan Sriwijaya berjaya di bidang maritim pada abad-8 sampai abad-10. Dibuktikan dengan ditaklukkan beberapa wilayah di Indonesia dan juga wilayah di asia tenggara seperti Thailand Selatan hingga Kamboja. Hal ini didukung dengan posisi Indonesia yang berada pada jalur pelayaran dunia dan menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Maritim berperan besar dalam pembangunan dan perkembangan di Indonesia karena sebagian besar wilayahnya terpisah oleh lautan sehingga Indonesia dipaksa untuk mengirimkan logistik dan seluruh kebutuhannya  lewat laut. Posisi geografis yang strategis ini dibuktikan dengan data bahwa 45 persen dari barang yang didagangkan di dunia diangkut melalui laut Indonesia (UNCTAD 2010).

Ada cita-cita yang timbul untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, namun untuk mewujudkan cita-cita tersebut Indonesia harus terlebih dahulu menjadi negara maritim. Hingga saat ini Indonesia bukan merupakan negara maritim secara ilmiah karena sebagian besar penduduknya tidak terpengaruh secara langsung oleh proses yang terjadi di lautan. Impian serupa pernah disampaikan Bung Karno bahwa bangsa yang kuat dan sejahtera harus menjadi bangsa bahari. 

Untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia ada beberapa hal yang harus dikerjakan oleh pemerinatah. Membangun infrakstruktur pendukung seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan kelas Internasional yang dapat disinggahi kapal-kapal besar. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di seluruh bidang dewasa ini telah menciptakan suatu moda transportasi laut yang berbeda dari sebelumnya. Apabila kapal pada zaman dahulu hanya terbuat dari kayu dalam ukuran relatif kecil, sekarang dapat dibuat kapal-kapal besar yang mampu mengangkut barang-barang yang lebih banyak. Kapal-kapal yang besar tentu memerlukan pelabuhan yang sesuai untuk bersandar, Indonesia harus mulai membangun pelabuhan-pelabuhan seperti itu terutama di sepanjang ALKI yang menjadi alur lalu lintas resmi kapal yang melalui lautan Indonesia. Dengan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Internasional di Indonesia akan memudahkan pengiriman barang kedalam dan keluar dalam jumlah yang banyak sehingga meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. Seiring bertambahnya kapal yang masuk dan bersandar di pelabuhan-pelabuhan Indonesia juga akan menambah devisa negara.

sumber : gresik.co

Selain itu dibutuhkan pengelolaan SDA di lautan yang terpadu dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Indonesia memiliki potensi perikanan yang cukup besar, pemerintah bisa mendukung nelayan-nelayan kita dengan bantuan kapal atau subsidi bahan bakar untuk nelayan. Kesejahteraan nelayan juga perlu diperhatikan, karena sekarang ini terjadi ketidaksesuaian harga komoditi perikanan di tingkat nelayan dengan harga pasar. Restoran-restoran seafood kelas dunia menjual produk laut dengan harga selangit namun nelayan yang merupakan orang yang berjuang untuk menghidangkan makanan tersebut di meja makan masih hidup sederhana. Harus bisa dipastikan bahwa yang menikmati kekayaan perikanan yang sedemikian besar adalah bangsa Indonesia sendiri melalui nelayan-nelayan Indonesia. Bukan tengkulak-tengkulah bermodal besar ataupun nelayan-nelayan asing yang mencuri ikan di Indonesia. 
sumber : waspada.com
Oleh karena itu dengan berbagai macam potensi yang kita miliki sebagai bangsa sudah seharusnya Indonesia diakui oleh dunia sebagai negara maritim dan mengukuhkan diri sebagai poros maritim dunia. Pemerintah sebagai pemegang kepentingan dan pembuat kebijakan semestinya dapat mengatasi hambatan-hambatan yang menunggu Indonesia di depan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita segenap bangsa. Kebijakan yang diambil juga harus melibatkan masyarakat sebagai bagian dari kebijakan tersebut terutama masyarakat lokal yang memahami kondisi dan situasi daerahnya. Denga diikutsertakannya peran masyarakat dalam membuat kebijakan mengenai maritim diharapkan masyarakat merasa diberikan tanggung jawab moral yang sama sehingga turut serta mendukung pemerintah dalam melaksanakan kebijakan tersebut untuk kemajuan sektor maritim Indonesia dan mimpi Indonesia menjadi poros maritim dunia bisa terwujud segera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar