Indonesia
di masa lalu merupakan negara yang besar dan disegani di bidang maritimnya. Sejarah
mencatat salah satu kerajaan di Indonesia yaitu Kerajaan Sriwijaya berjaya di
bidang maritim pada abad-8 sampai abad-10. Dibuktikan dengan ditaklukkan
beberapa wilayah di Indonesia dan juga wilayah di asia tenggara seperti
Thailand Selatan hingga Kamboja. Hal ini didukung dengan posisi Indonesia yang
berada pada jalur pelayaran dunia dan menghubungkan dua benua yaitu Asia dan
Australia serta dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Maritim
berperan besar dalam pembangunan dan perkembangan di Indonesia karena sebagian
besar wilayahnya terpisah oleh lautan sehingga Indonesia dipaksa untuk
mengirimkan logistik dan seluruh kebutuhannya
lewat laut. Posisi geografis yang strategis ini dibuktikan dengan data
bahwa 45 persen dari barang yang didagangkan di dunia diangkut melalui laut
Indonesia (UNCTAD 2010).
Ada
cita-cita yang timbul untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,
namun untuk mewujudkan cita-cita tersebut Indonesia harus terlebih dahulu
menjadi negara maritim. Hingga saat ini Indonesia bukan merupakan negara
maritim secara ilmiah karena sebagian besar penduduknya tidak terpengaruh
secara langsung oleh proses yang terjadi di lautan. Impian serupa pernah
disampaikan Bung Karno bahwa bangsa yang kuat dan sejahtera harus menjadi
bangsa bahari.
Untuk
mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia ada beberapa hal yang harus
dikerjakan oleh pemerinatah. Membangun infrakstruktur pendukung seperti
pembangunan pelabuhan-pelabuhan kelas Internasional yang dapat disinggahi
kapal-kapal besar. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di seluruh bidang
dewasa ini telah menciptakan suatu moda transportasi laut yang berbeda dari
sebelumnya. Apabila kapal pada zaman dahulu hanya terbuat dari kayu dalam
ukuran relatif kecil, sekarang dapat dibuat kapal-kapal besar yang mampu
mengangkut barang-barang yang lebih banyak. Kapal-kapal yang besar tentu
memerlukan pelabuhan yang sesuai untuk bersandar, Indonesia harus mulai
membangun pelabuhan-pelabuhan seperti itu terutama di sepanjang ALKI yang
menjadi alur lalu lintas resmi kapal yang melalui lautan Indonesia. Dengan
dibukanya pelabuhan-pelabuhan Internasional di Indonesia akan memudahkan pengiriman
barang kedalam dan keluar dalam jumlah yang banyak sehingga meningkatkan neraca
perdagangan Indonesia. Seiring bertambahnya kapal yang masuk dan bersandar di
pelabuhan-pelabuhan Indonesia juga akan menambah devisa negara.
sumber : gresik.co |
Selain
itu dibutuhkan pengelolaan SDA di lautan yang terpadu dan digunakan untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia. Indonesia memiliki potensi perikanan yang cukup
besar, pemerintah bisa mendukung nelayan-nelayan kita dengan bantuan kapal atau
subsidi bahan bakar untuk nelayan. Kesejahteraan nelayan juga perlu
diperhatikan, karena sekarang ini terjadi ketidaksesuaian harga komoditi
perikanan di tingkat nelayan dengan harga pasar. Restoran-restoran seafood
kelas dunia menjual produk laut dengan harga selangit namun nelayan yang merupakan
orang yang berjuang untuk menghidangkan makanan tersebut di meja makan masih
hidup sederhana. Harus bisa dipastikan bahwa yang menikmati kekayaan perikanan
yang sedemikian besar adalah bangsa Indonesia sendiri melalui nelayan-nelayan
Indonesia. Bukan tengkulak-tengkulah bermodal besar ataupun nelayan-nelayan
asing yang mencuri ikan di Indonesia.
sumber : waspada.com |
Oleh
karena itu dengan berbagai macam potensi yang kita miliki sebagai bangsa sudah
seharusnya Indonesia diakui oleh dunia sebagai negara maritim dan mengukuhkan
diri sebagai poros maritim dunia. Pemerintah sebagai pemegang kepentingan dan
pembuat kebijakan semestinya dapat mengatasi hambatan-hambatan yang menunggu
Indonesia di depan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita segenap bangsa. Kebijakan
yang diambil juga harus melibatkan masyarakat sebagai bagian dari kebijakan
tersebut terutama masyarakat lokal yang memahami kondisi dan situasi daerahnya.
Denga diikutsertakannya peran masyarakat dalam membuat kebijakan mengenai
maritim diharapkan masyarakat merasa diberikan tanggung jawab moral yang sama
sehingga turut serta mendukung pemerintah dalam melaksanakan kebijakan tersebut
untuk kemajuan sektor maritim Indonesia dan mimpi Indonesia menjadi poros
maritim dunia bisa terwujud segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar